Minggu, 04 Desember 2011

"Surat untuk calon istriku"

Duhai kekasih, duhai bidadari yang terlahir untukku. Apa kau tahu semakin lama aku merasa semakin membutuhkanmu, aku kini semakin dewasa,aku yakin kau pun begitu. Sejak lama aku mencarimu, iya, sejak aku mengenal cinta, tapi ternyata aku belum menemukanmu. Kadang aku lelah mencarimu dan berfikir untuk menunggu saja kedatanganmu. Biar Tuhan saja yang menuntunmu kepadaku. Tapi aku percaya Tuhan tidak akan mempertemukan kita jika aku tidak mencarimu. Aku adalah laki-laki, dan sepantasnya akulah yang berusaha mewujudkan pertemuan kita. Tuhan mungkin saja menciptakan kamu untuk aku, tapi jika aku dan kamu tidak berusaha saling mencari, tentu kita tidak akan pernah bertemu.

Aku selalu percaya bahwa kau akan menjadi kekasih yang sangat memahamiku, yang akan melahirkan anak-anakku, perempuan yang mampu mendekatkan aku pada Tuhan. Begitu pun diriku, aku yakin mampu menjadi pemimpin dan pelindung yang baik untukmu, Karena alasan itulah, Tuhan menulis takdir kita sebagai pasangan.

Kadang aku penasaran, tapi sebaiknya aku tidak cepat-cepat bertemu denganmu. Aku ingin kita telah benar-benar siap dan dalam keadaan terbaik saat kita bertemu nanti.

Duhai kekasih, calon istriku, walaupun aku belum bertemu denganmu, aku sering membayangkan seperti apa dirimu. Dan yakinlah, sebelum aku menemukanmu, aku akan mempersiapkan diriku agar kelak kau bangga menjadi istriku.

Aku tidak butuh kau hidup dalam jasad yang cantik dan punya banyak materi, sekedar pantas dengan jiwamu yang indah itu, itu sudah cukup bagiku.

Semoga Allah mempertemukan kita pada waktu dan keadaan yang baik, agar bersatunya hati, jiwa, dan raga kita menjadi sembah sujud dan cinta kita kepada-Nya. Amin.
  
Sejuta rindu dan sayang dariku, calon suamimu.