Minggu, 04 Desember 2011

إنّ الله لا يغيّر ما بقوم حتّى يغيّروا ما بأنفسهم

By Jauharil U.

Allah Maha Kuasa telah menciptakan manusia dengan amat sempurna. Allah memberikan akal pikiran sebagai bekal hidup agar manusia mempergunakan dengan sebaik-baiknya. Dengan akal, manusia dapat memahami dunia dan memahami Tuhan yang menciptakannya.

Dengan kelebihan ini, manusia secara otomatis mengendalikan dan menentukan sendiri penilaian tentang sesuatu dan perbuatan mereka.

Dalam pelaksanaannya manusia kemudian mewujudkan sendiri perbuatan baik maupun yang buruk. Oleh karena itulah Allah memberikan perintah untuk dijalankan dan ancaman bagi mereka yang melanggar. Untuk mewujudkan perbuatan baik dan buruk, Allah memberikan daya dan kekuatan pada manusia untuk menguji manusia.

Tidak mungkin Allah menghendaki seseorang atau suatu kaum untuk berbuat zalim kemudian menghukum mereka karena dosa mereka. Manusialah yang menentukan patuh atau tidak patuh pada Allah. Karena itulah Allah membalas dan menghukum manusia yang memilih untuk membangkang padaNya.

Begitu pula "sebab-akibat" diciptakan oleh Allah sebagai pilihan yang harus ditentukan sendiri oleh manusia. Karena itulah Allah menyuruh manusia belajar agar menjadi pandai, bekerja agar menjadi kaya. Jika ada orang yang bermalas-malasan dan tidak mau berusaha maka ia ia telah memilih gagal sebagai akibat dari kemalasannya tersebut.

Kehidupan yang kita raih saat ini adalah kerjasama kita dengan Allah. Allah menciptakan takdir bersamaan dengan semangat dan usaha kita. Orang menjadi sukses, gagal, kaya, miskin, sakit, sehat, atau panjang umur adalah karena ia telah menjalani "sebab" yang dilakukan secara sadar maupun kadang-kadang secara tidak sadar.

Tentukan dan ciptakanlah takdirmu sendiri bersama Allah dengan usaha, doa, dan tawakkal padaNya.

Inilah makna "Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum mereka merubah sendiri diri mereka".